Mewujudkan Keluarga Sakinah

Mewujudkan Keluarga Sakinah
Karmuji. 18 Juli 2024

Keluarga sakinah adalah impian setiap pasangan suami istri. Secara etimologis, kata “sakinah” berasal dari bahasa Arab yang terbentuk dari huruf syin, kaf, dan nun yang membentuk kata “sakana yaskunu sukunan wasakiinatun,” yang berarti ketenangan dan diam. Keluarga sakinah digambarkan sebagai keluarga yang tenang, tanpa keributan, dan penuh kedamaian. Dalam keluarga seperti ini, tidak ada caci maki, tidak ada kekerasan, dan tidak ada tangisan istri karena didzalimi oleh suami.

Makna Keluarga Sakinah

Setiap kata yang terbentuk dari huruf syin, kaf, dan nun dalam bahasa Arab memiliki konotasi ketenangan atau diam. Contohnya, huruf sukun yang menunjukkan ketenangan dalam pelafalan, kata “maskan” yang berarti tempat tinggal, dan kata “miskiin” yang berarti miskin atau tenang karena tidak ada aktivitas dapur yang sibuk. Oleh karena itu, keluarga sakinah adalah keluarga yang penuh ketenangan dan kedamaian.

Tahapan Menuju Keluarga Sakinah

  1. Menempuh Pernikahan
    Pernikahan adalah langkah pertama menuju keluarga sakinah. Di zaman yang penuh dengan kebebasan dan kemerosotan moral, pernikahan menjadi kebutuhan untuk menjaga kehormatan dan keutuhan keluarga. Pernikahan adalah fitrah insaniyah, yaitu kebutuhan alamiah manusia untuk memiliki pasangan dan menyalurkan hasrat dengan cara yang benar. Rasulullah SAW bersabda, “Wahai para pemuda, barang siapa di antara kalian yang sudah mampu untuk menikah, maka menikahlah.”
  2. Menjaga Tanggung Jawab dan Rasa Memiliki
    Pernikahan mengajarkan tanggung jawab dan rasa saling memiliki antara pasangan. Tanpa ikatan pernikahan, tidak ada tanggung jawab yang jelas dan rasa saling memiliki yang kuat. Pernikahan adalah ikatan yang memberikan rasa aman dan tanggung jawab antara suami dan istri.
  3. Memahami Kebutuhan Manusia
    Islam sangat memahami kebutuhan manusia. Manusia membutuhkan makan, minum, dan hubungan intim. Islam mengajarkan cara yang benar untuk memenuhi kebutuhan ini melalui pernikahan. Dengan pernikahan, hubungan intim menjadi halal dan sesuai dengan syariat.
  4. Menjaga Keturunan
    Salah satu tujuan pernikahan adalah menjaga keturunan yang jelas. Setiap anak harus dinisbahkan kepada bapaknya, sehingga pernikahan membantu menjaga garis keturunan yang jelas dan sah.
  5. Menghindari Penyakit Menular
    Pernikahan juga berfungsi untuk menghindari penyakit menular seperti HIV dan AIDS. Aktivitas seksual di luar nikah sangat berisiko dan sering kali berujung pada penyakit yang berbahaya.
  6. Fungsi Selektifitas dalam Pernikahan
    Selektifitas dalam memilih pasangan sangat penting. Orang tua memiliki otoritas untuk memilihkan pasangan bagi anaknya, namun tetap harus berdasarkan musyawarah dan kesepakatan bersama. Musyawarah adalah bagian penting dalam proses pernikahan untuk memastikan kebahagiaan anak di masa depan.

Kesimpulan

Mewujudkan keluarga sakinah memerlukan usaha yang tidak mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan. Dimulai dengan pernikahan yang sah, menjaga tanggung jawab dan rasa memiliki, serta memahami kebutuhan manusia adalah langkah-langkah penting dalam mencapai keluarga yang sakinah. Dengan berpegang pada ajaran Islam dan melakukan musyawarah dalam setiap keputusan penting, keluarga sakinah dapat tercapai, memberikan kedamaian dan ketenangan dalam kehidupan rumah tangga.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *