Hari Amal Bhakti ke-79 Kementerian Agama menjadi momen refleksi tentang kontribusi umat beragama dalam membangun Indonesia yang damai, adil, dan sejahtera. Dalam konteks ini, strategi dakwah KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai tokoh pluralisme menjadi inspirasi untuk menguatkan peran umat dalam mencapai Indonesia Emas 2045.
1. Prinsip Dakwah Gus Dur
Gus Dur mengusung dakwah berbasis nilai universal yang meliputi:
- Kemanusiaan (Humanisme): Mengedepankan kepedulian pada semua golongan tanpa diskriminasi.
- Keadilan Sosial: Mengadvokasi hak-hak kelompok marginal.
- Keharmonisan Antarumat Beragama: Membangun dialog lintas iman untuk menciptakan perdamaian.
2. Strategi Dakwah Gus Dur
Beberapa strategi dakwah Gus Dur yang relevan untuk menciptakan umat rukun adalah:
- Pendekatan Budaya: Gus Dur menggunakan seni dan budaya sebagai medium dakwah untuk menghilangkan sekat-sekat perbedaan.
Contoh: Gus Dur mendukung kesenian tradisional dan modern sebagai sarana dialog sosial. - Pendidikan Multikultural: Pendidikan menjadi alat utama untuk membangun toleransi sejak dini.
Contoh: Gus Dur mendorong pesantren untuk mengajarkan nilai-nilai universal. - Dialog dan Advokasi: Gus Dur memimpin berbagai forum dialog lintas agama untuk menciptakan saling pengertian.
Contoh: Mendamaikan konflik antarumat beragama di berbagai daerah. - Pemikiran Inklusif: Menempatkan agama sebagai rahmat bagi semua. Gus Dur percaya bahwa dakwah bukan sekadar mengajak orang ke dalam agama, tetapi menciptakan kehidupan yang lebih baik.
3. Implementasi untuk Indonesia Emas 2045
Menuju Indonesia Emas, nilai-nilai yang diusung Gus Dur dapat diimplementasikan melalui:
- Program Moderasi Beragama: Menginternalisasi toleransi dalam semua aspek kehidupan beragama.
- Penguatan Pendidikan Karakter: Menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi di sekolah dan perguruan tinggi.
- Pengembangan Kebijakan Multikulturalisme: Mendukung kebijakan yang menjamin kesetaraan hak semua golongan.
Refleksi strategi dakwah Gus Dur memberikan pelajaran bahwa kerukunan umat adalah kunci menuju Indonesia yang sejahtera. Dengan mengedepankan humanisme, keadilan, dan toleransi, Indonesia dapat meraih visi besar sebagai negara emas pada 2045.
Referensi
- Wahid, Abdurrahman. Islamku, Islam Anda, Islam Kita: Agama Masyarakat Negara Demokrasi. Jakarta: Grasindo, 2006.
- Barton, Greg. Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid. Jakarta: Equinox Publishing, 2002.
- Syafii Maarif, Ahmad. Islam dan Pancasila Sebagai Dasar Negara. Jakarta: Mizan, 1999.
- Wahid, Alissa Q. (Ed.). Gus Dur dan Kebangsaan. Yogyakarta: LKIS, 2010.