Bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan mulia dalam Islam. Di dalamnya terdapat hari-hari terbaik dalam setahun, seperti 10 hari pertama Dzulhijjah, Hari Arafah, dan Idul Adha. Rasulullah SAW memberikan banyak contoh keteladanan yang sangat layak ditiru umat Islam, terutama dalam menyambut dan mengisi bulan ini dengan amalan saleh. Berikut tiga keteladanan Rasulullah SAW yang patut kita teladani di bulan Dzulhijjah:
1. Semangat Beribadah di 10 Hari Pertama Dzulhijjah
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini (10 hari pertama Dzulhijjah).” (HR. Bukhari)
Rasulullah mencontohkan untuk memperbanyak puasa, dzikir, sedekah, dan ibadah lainnya. Bahkan beliau berpuasa di tanggal 9 Dzulhijjah (puasa Arafah) dan menyebutkan bahwa puasa itu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan yang akan datang.
2. Ketulusan dalam Berkurban
Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya ibadah kurban. Beliau bersabda:
“Tidak ada suatu amalan yang paling dicintai oleh Allah dari anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) selain menyembelih hewan kurban…” (HR. Tirmidzi)
Rasulullah sendiri melaksanakan kurban setiap tahun dengan penuh keikhlasan. Ia berkurban atas nama dirinya dan juga umatnya, menunjukkan kepedulian serta kecintaannya kepada kita semua.
3. Doa dan Kesungguhan di Hari Arafah
Walau tidak berhaji, Rasulullah sangat memuliakan Hari Arafah. Beliau bersabda:
“Sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.” (HR. Tirmidzi)
Beliau mengajarkan agar umat Islam memperbanyak doa, istighfar, dan zikir pada hari tersebut. Kesungguhan Rasulullah dalam memanfaatkan momen spiritual ini adalah teladan besar bagi kita untuk meraih ampunan dan rahmat Allah. Meneladani Rasulullah SAW di bulan Dzulhijjah adalah bentuk cinta dan pengamalan nyata terhadap ajarannya. Mari kita hidupkan semangat ibadah, kurban dengan tulus, dan memperbanyak doa seperti yang beliau ajarkan. Semoga kita termasuk orang-orang yang memanfaatkan bulan mulia ini dengan sebaik-baiknya.
Comment