Halaqoh Kebangsaan MUI Tuban: Wujud Pengabdian 50 Tahun untuk Umat dan Bangsa

Tuban, 2 Agustus 2025 — Dalam rangka memperingati Milad ke-50, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Halaqoh Kebangsaan bertema “50 Tahun MUI Berkhidmah untuk Umat” di Aula Pondok Pesantren Sunan Bejagung, Sabtu (2/8). Kegiatan ini dihadiri oleh pengurus mui kabupaten, pengurus mui kecamatan dan berbagai tokoh lintas sektor.

Ketua MUI Tuban Abdul Matin Jawahari mengatakan halaqoh ini bertujuan memperkuat sinergi antar elemen dalam menciptakan masyarakat yang aman, tenteram, serta menjaga kerukunan umat beragama.

Acara ini menghadirkan beberapa narasumber penting, di antaranya:

KH. Abdul Matin Djawahir (Ketua Umum MUI Tuban)

Dalam sambutannya, KH. Abdul Matin Djawahir menekankan bahwa halaqoh ini bertujuan menciptakan masyarakat yang tenang dan tenteram melalui peran aktif ulama. Ia juga menyampaikan bahwa tugas utama MUI adalah menyampaikan fatwa yang relevan dengan isu-isu kekinian, serta menjadi rujukan umat dalam menghadapi persoalan agama dan kebangsaan.

Umi Kulsum (Kepala Kemenag Tuban)

Umi Kulsum mengangkat isu Moderasi Beragama dalam Bingkai NKRI. Ia menjelaskan bahwa penguatan moderasi beragama harus dimulai dari generasi muda. Saat ini, Tuban memiliki:

200 pondok pesantren

750 Madrasah Diniyah (Madin)

1.700 TPQ

640 lembaga madrasah formal

Lebih dari 6.000 guru

Menurutnya, indeks kerukunan umat beragama di Tuban bahkan telah melampaui rata-rata nasional. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi antara Kemenag dan MUI dalam menjaga harmonisasi antar umat beragama, termasuk melalui program seperti Jambore Lintas Agama yang menyasar generasi muda.

Ia juga menyebutkan tiga tantangan utama dalam kehidupan beragama:

Berkembangnya cara pandang keagamaan yang ekstrem

Klaim kebenaran untuk menyerang pihak lain

Pola beragama yang tidak selaras dengan nilai-nilai kebangsaan

Empat indikator moderasi beragama menurutnya adalah:

Komitmen kebangsaan

Toleransi

Anti kekerasan (melalui kurikulum berbasis cinta)

Penerimaan terhadap tradisi lokal

IPTU Kusmindar (Kasat Binmas Polres Tuban)

IPTU Kusmindar menyampaikan peran Polri dalam memelihara Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas). Menurutnya, keamanan tidak dapat dijaga oleh aparat semata, tetapi memerlukan dukungan dan kolaborasi aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Siswanto (Plt Kesra Pemkab Tuban)

Siswanto menyampaikan pentingnya sinergitas antara pemerintah daerah dan MUI dalam membangun keharmonisan bangsa. Ia menegaskan bahwa Pemkab Tuban akan terus mendukung program-program keagamaan dan kebangsaan untuk memperkuat persatuan dan ketahanan sosial masyarakat.

Kapten Dodi Anang Setiawan (Kodim 0811 Tuban)

Perwakilan dari TNI ini menyoroti peran TNI dalam program Membangun Bangsa dan Generasi sebagai pilar ketahanan negara. Ia menyebut bahwa sinergi antara TNI, ulama, pemerintah, dan masyarakat adalah kunci dalam menjaga stabilitas dan kedaulatan bangsa.

Halaqoh Kebangsaan ini menjadi momentum reflektif atas 50 tahun perjalanan MUI dalam berkhidmah untuk umat, sekaligus mengokohkan komitmen kebangsaan dalam bingkai keislaman yang moderat. Sinergi lintas sektor yang terbangun diharapkan menjadi fondasi kuat dalam menghadapi tantangan zaman serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

pendaftaran Sertifikasi Halal

Comment

pendaftaran Sertifikasi Halal