Asal Usul dan Tempat Kelahiran
Nabi Idris Alaihissalam adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah kepada umat manusia. Menurut Sami Abdullah Al-Maghluts, beliau diutus kepada kaum keturunan Nabi Syits AS atau keturunan Qabil, putra Nabi Adam AS, yang tinggal di wilayah Irak kuno.
Beberapa pendapat menyatakan bahwa Nabi Idris dilahirkan di Munaf (Memphis), Mesir, lalu berdakwah hingga ke Irak kuno. Sementara pendapat lain menyebutkan beliau lahir dan dibesarkan di Babilonia.
Masa Hidup dan Garis Keturunan
Sami Al-Maghluts menyebutkan bahwa Nabi Idris hidup antara tahun 4533–4188 SM, dengan usia sekitar 308 hingga 345 tahun. Ini sejalan dengan keterangan dari Ibn Katsir dalam Qishash al-Anbiya’ yang mengutip dari Ibn Ishaq.
Dalam nasab Rasulullah SAW, nama Nabi Idris disebutkan sebagai:
Idris (Akhnukh) bin Yared bin Mahalail bin Qainan bin Anusy bin Syits bin Adam AS.
Nama dan Julukan
Nabi Idris dikenal dengan beberapa nama:
- Hurmus al-Haramisah dalam Tarikh al-Hukama, yang berasal dari istilah Yunani Armia.
- Akhnukh, versi Arab dari nama Ibrani Khunukh.
- Dinamai Idris karena kegemarannya dalam belajar dan menulis (darasa – belajar dalam bahasa Arab).
Keistimewaan Nabi Idris AS
Nabi Idris dikenal sebagai sosok yang memiliki banyak keistimewaan:
- Manusia pertama yang menulis dengan pena.
- Memiliki pengetahuan dalam astronomi (ilmu perbintangan).
- Pandai menjahit dan membuat pakaian.
- Mampu menggambar dan merancang kota.
Beliau juga disebutkan sebagai manusia pertama yang menggunakan bintang sebagai panduan arah, waktu bercocok tanam, dan prediksi cuaca. Selain itu, beliau membangun 188 kota dan membagi bumi menjadi empat wilayah yang masing-masing dipimpin oleh raja: Elaus, Zous, Esqlebeos, dan Zous Amon.
Penulisan dan Wahyu
Nabi Idris menerima 30 shuhuf (lembaran wahyu) dari Allah sebagai pedoman dakwah kepada kaumnya. Kepandaiannya menulis juga dikaitkan dengan hadits yang menyebutkan bahwa makhluk pertama yang Allah ciptakan adalah pena, lalu diperintahkan untuk menulis segala ketetapan hingga hari kiamat (Musnad Ahmad).
Pengaruh Terhadap Peradaban
Peradaban yang ditinggalkan oleh Nabi Idris sangat maju. Menurut penelitian arkeologi, bangsa Sumeria (yang hidup di wilayah Irak kuno) telah mengenal:
- Tulisan huruf paku sekitar 4000 SM.
- Papyrus di Mesir sebagai alat tulis (sekitar 3000 SM).
- Taman Gantung Babilonia, salah satu keajaiban dunia.
- Pembagian waktu berdasarkan rasi bintang, seperti Taurus dan Virgo untuk kegiatan pertanian.
Ini menunjukkan bahwa peradaban saat itu telah mengembangkan sistem penanggalan dan ilmu astronomi jauh sebelum masa Yunani atau Eropa modern.
Penemuan Modern yang Terinspirasi
Pulpen modern baru ditemukan tahun 1938 oleh jurnalis Hongaria, Laszlo Biro.
Pensil mulai digunakan pada abad ke-16 oleh masyarakat Inggris di Cumbia.
Mesin jahit baru ditemukan secara fungsional pada abad ke-19 oleh Elias Howe setelah banyak penemu mencoba dan gagal.
Padahal, ribuan tahun sebelumnya, Nabi Idris telah menjahit pakaian dan mengenalkannya kepada masyarakat. Sebagian besar kaumnya saat itu masih menggunakan kulit atau bulu binatang.
Nabi Idris diangkat ke Langit
Dalam Surah Maryam ayat 57, Allah menyatakan:
“Dan Kami angkat dia ke tempat yang tinggi.” (QS Maryam [19]: 57)
Para ulama berbeda pendapat tentang makna ayat ini:
Sebagian mengatakan beliau diangkat ke langit dan wafat di sana.
Pendapat lain menyebutkan beliau hanya diangkat ke langit, sebagai bentuk kemuliaan.
Dalam hadis sahih riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Idris saat Isra’ Mi’raj di langit keempat, yang memperkuat pendapat bahwa beliau memang diangkat ke langit.
Pelajaran dari Nabi Idris AS
Nabi Idris tidak hanya berperan sebagai penyampai wahyu, tetapi juga sebagai pionir peradaban:
- Mengajarkan tulisan dan ilmu pengetahuan.
- Mengenalkan cara menjahit dan berpakaian.
- Merintis pembangunan kota dan sistem pemerintahan.
- Mempelopori ilmu astronomi yang hingga kini masih dipelajari.
Melalui kehidupannya, kita belajar bahwa agama dan ilmu pengetahuan tidaklah terpisah, melainkan saling melengkapi dalam membangun peradaban yang maju dan beradab.





Comment