Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) siap menggelar Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Acara pembukaan dijadwalkan berlangsung pada hari ini 11 Oktober 2025, dan akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Untuk acara pembukaan, kami telah mengundang Bapak Presiden. Setelah itu, berbagai cabang lomba akan digelar mulai 12 hingga 17 Oktober,” ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, dalam konferensi pers di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Menurut Abu Rokhmad, STQH Nasional kali ini akan mempertandingkan berbagai cabang lomba di bidang tilawah, tahfidz, tafsir, dan hadis.
“Cabang tilawah dibagi dalam kategori anak-anak dan dewasa, putra maupun putri. Untuk tahfidz terdapat golongan 1, 5, 10, 20, dan 30 juz. Sedangkan cabang tafsir diselenggarakan bagi putra dan putri dengan beragam dasar tafsir,” jelasnya.
Untuk cabang hadis, lanjut Abu Rokhmad, terdapat tiga kategori, yakni hafalan 100 hadis beserta sanadnya, hafalan 500 hadis tanpa sanad, serta penulisan karya ilmiah hadis—yang menjadi inovasi baru dalam penyelenggaraan STQH tahun ini.
Jumlah peserta dan pendukung yang akan hadir di Kendari diperkirakan mencapai 3.921 orang, terdiri dari 1.027 peserta lomba, 663 peserta tambahan, 364 peserta cadangan, dan 1.500 pendamping, pelatih, panitia, serta ofisial. Selain itu, akan hadir 72 Dewan Hakim, sekitar 250 pejabat pusat dan daerah termasuk para gubernur atau perwakilannya, serta 10 tamu dari luar negeri.
Ajang Dua Tahunan Pembinaan Talenta Qur’ani
Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, menjelaskan bahwa STQH merupakan agenda dua tahunan yang bergantian dengan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).
“Kalau tahun lalu kita menyelenggarakan MTQ, maka tahun ini STQH. Tahun depan kembali MTQ, dan seterusnya,” ujarnya.
Zayadi menambahkan, perbedaan utama STQH terletak pada adanya cabang hadis. “Bahkan, di Kendari tahun ini ada tambahan cabang baru, yaitu karya tulis ilmiah hadis,” katanya.
Meski skala MTQ lebih besar, Zayadi menegaskan bahwa keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni membangun talenta Qur’ani dan memperkuat pembinaan generasi unggul dalam bidang tilawah, tahfidz, tafsir, dan hadis.
“Pembinaan dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi, hingga nasional. Ini pola yang sistematis,” tegasnya.
Meriahkan Kendari, Dorong Ekonomi Lokal
Selain lomba utama, STQH Nasional XXVIII juga akan dimeriahkan dengan berbagai side event, seperti seminar Al-Qur’an, talkshow keluarga sakinah, talkshow zakat dan wakaf, serta bazar UMKM.
“Kegiatan ini diharapkan tidak hanya diikuti peserta dan ofisial, tetapi juga masyarakat luas, sehingga suasananya lebih meriah dan memberi manfaat ekonomi bagi pelaku usaha lokal,” ujar Zayadi.
Kemenag juga menyiapkan hadiah dan apresiasi khusus bagi para juara. “Detailnya akan diumumkan nanti sebagai kejutan. Namun yang terpenting, para juara ini akan terus diberdayakan agar mewarnai kehidupan beragama di Indonesia,” tambahnya.
Meski STQH 2025 belum memiliki kategori khusus bagi penyandang disabilitas, Kemenag tetap menunjukkan komitmen inklusif.
“Insyaallah akhir Oktober nanti akan digelar Musabaqah khusus disabilitas netra tingkat internasional, yang sebelumnya sempat tertunda,” ungkap Zayadi.
Turut hadir dalam konferensi pers tersebut, Kepala Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara Muhammad Saleh, serta Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kebijakan Publik, Media, dan Pengembangan SDM Ismail. Sumber : Kemenag.go.id

Comment