Tuban_Dalam semangat memperingati Hari Toleransi Internasional dan menyongsong Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama ke-79 Tahun 2025, berbagai elemen masyarakat di Kecamatan Tuban bersinergi dalam kegiatan bakti sosial yang mengedepankan nilai-nilai toleransi dan keberagaman. Kegiatan ini melibatkan Kantor Urusan Agama (KUA) Revitalisasi Kecamatan Tuban, Paroki Tuban, Pengurus Daerah IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia), dan RS Muhammadiyah Tuban. Minggu, 17/11/24.
Kegiatan bertajuk “Sinergitas Baksos Toleransi dan Harmoni” ini menghadirkan dua agenda utama:
- Bersih-bersih Tempat Ibadah yang mencakup Masjid Baiturrahman dan Gereja Beth-El Tabernakel Tuban di Kingking.
- Pengobatan Gratis untuk 200 peserta yang dilaksanakan di Balai Nikah haji dan Umroh KUA Kecamatan Tuban.
Acara ini dihadiri berbagai tokoh penting, di antaranya:
- Kepala KUA Kecamatan Tuban, Imam Bukori
- Ketua Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG), Imanuel Huseno
- Para tokoh Gereja Paroki Tuban
- Ketua PD IPARI, Khoirul Muqim
- Sekretaris IPARI, Karmuji
- Bidang Moderasi Beragama PD IPARI, Lailatul Rosyidah (yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia)
- Tim medis dari RS Muhammadiyah Tuban
- Penyuluh agama lintas agama (Islam, Kristen, dan Buddha).
Rangkaian Kegiatan dan Makna
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh semangat kebersamaan. Dalam aksi bersih-bersih tempat ibadah, peserta dari berbagai latar belakang agama bersama-sama membersihkan Masjid Baiturrahman dan Gereja Paroki Kingking. Hal ini menjadi simbol penting bahwa toleransi bukan hanya sebatas wacana, tetapi diwujudkan dalam aksi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.
Sementara itu, layanan pengobatan gratis menarik antusiasme warga. Dengan dukungan tenaga medis dari RS Muhammadiyah, sebanyak 200 warga Kecamatan Tuban mendapatkan layanan kesehatan, mulai dari pemeriksaan umum hingga konsultasi medis.
Pesan Toleransi
Dalam sambutannya, Imam Bukori menekankan pentingnya kegiatan semacam ini dalam mempererat kerukunan antarumat beragama. “Hari Toleransi Internasional mengingatkan kita semua bahwa keragaman adalah kekuatan. Kolaborasi ini menjadi teladan harmoni yang harus terus dirawat,” ujarnya.
Ketua BAMAG, Imanuel Huseno, juga menyampaikan apresiasinya atas sinergi lintas agama ini. “Kegiatan ini membuktikan bahwa kita bisa bersama-sama bekerja untuk kemanusiaan, terlepas dari perbedaan keyakinan. Inilah wajah Indonesia yang sesungguhnya,” katanya.
Ketua IPARI, Khoirul Muqim, menggarisbawahi peran penting penyuluh agama dalam menguatkan moderasi beragama. “Kita hadir di sini sebagai duta moderasi, menyampaikan pesan damai dan kasih sayang melalui tindakan nyata,” ungkapnya.
Acara ini menjadi inspirasi bahwa toleransi tidak hanya diperingati tetapi dihidupkan dalam kerja nyata. Semangat ini diharapkan dapat terus berlanjut, menjadi fondasi bagi kerukunan dan keberagaman di Kabupaten Tuban dan sekitarnya.(Uji)