Lima Strategi Dakwah Modern bagi Penyuluh Agama menurut Menteri Agama Nasaruddin Umar
Dakwah merupakan aktivitas yang tidak hanya menyampaikan ajaran agama, tetapi juga membentuk peradaban. Di tengah perkembangan teknologi informasi, urbanisasi, dan globalisasi budaya, pendekatan dakwah tradisional perlu dimodifikasi. Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menekankan pentingnya transformasi metode dakwah untuk menjawab tantangan zaman melalui lima strategi utama. Kelima strategi tersebut dan relevansinya bagi penyuluh agama di era modern.
- Menguasai Teknologi dan Media Komunikasi Modern
Di era digital, media sosial dan platform daring menjadi sarana utama penyebaran informasi. Penguasaan teknologi oleh penyuluh agama sangat penting agar pesan-pesan keagamaan dapat menjangkau generasi muda yang akrab dengan media digital. Dakwah tidak lagi terbatas pada mimbar, tetapi merambah ke YouTube, podcast, TikTok, dan media digital lainnya. - Menyampaikan Narasi Cilia (Kelembutan dan Kearifan)
Pendekatan dakwah harus mengedepankan narasi yang menenangkan dan membangun, bukan memecah belah. Narasi cilia mencerminkan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin, mengedepankan kelembutan, empati, dan hikmah dalam menyampaikan pesan agama. - Memperhatikan Konteks Budaya Lokal dan Lintas Budaya
Strategi dakwah yang efektif harus memperhitungkan latar belakang budaya masyarakat yang beragam. Dengan memahami konteks lokal dan lintas budaya, penyuluh agama dapat menyampaikan pesan keagamaan dengan cara yang relevan, inklusif, dan tidak konfrontatif. - Memperluas Cakrawala Spiritual melalui Pendekatan Ekoteologi
Ekoteologi mengaitkan kesadaran spiritual dengan kepedulian terhadap lingkungan. Dalam konteks perubahan iklim dan kerusakan alam, dakwah yang menekankan nilai-nilai ekologis menjadi sangat relevan. Penyuluh agama diharapkan menjadi pelopor dalam membangun kesadaran ekologi berbasis nilai-nilai agama. - Mengedepankan Semangat Keadilan, Kesetaraan, dan Toleransi
Prinsip keadilan sosial, kesetaraan gender, dan toleransi antarumat beragama menjadi pilar penting dalam dakwah modern. Penyuluh agama harus mampu menampilkan Islam sebagai agama yang adil, inklusif, dan menghargai keberagaman.
Kelima strategi dakwah yang dikemukakan oleh Nasaruddin Umar menawarkan kerangka kerja yang progresif dan kontekstual dalam menghadapi tantangan dakwah di era modern. Strategi tersebut bukan hanya relevan secara teoretis, tetapi juga aplikatif dalam berbagai lini kehidupan masyarakat Indonesia yang plural dan dinamis.
Sumber:
Kementerian Agama RI. (n.d.). Menag Paparkan Lima Strategi Dakwah Modern bagi Penyuluh Agama. Diakses dari: https://bimasislam.kemenag.go.id

Comment