AI di Balik Sorban: Menghidupkan Tradisi Melalui Teknologi untuk Mencetak Santri Berdaya Saing Global

Gambar Ilustrasi

Sebagai garda terdepan dalam menjaga tradisi dan inovasi bangsa, santri dituntut untuk cakap dan mahir dalam berbagai bidang, termasuk teknologi yang paling relevan di era saat ini: Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI). Tidak lagi zamannya menganggap bahwa teknologi dan agama merupakan dua kutub yang berlawanan. Sebaliknya, penguasaan AI akan menjadi kunci bagi santri untuk beradaptasi, berdakwah, dan berinovasi di kancah global.

 AI: Bukan Ancaman, tetapi Peluang Emas bagi Santri
AI adalah bidang ilmu komputer yang memungkinkan mesin dan sistem digital melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia, seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan pembelajaran. Dalam konteks pesantren, AI menawarkan peluang transformatif sebagai berikut:

1. Mempercepat dan Mempersonalisasi Pembelajaran Ilmu Agama
Digitalisasi Kitab Kuning: Mengubah teks kitab cetak menjadi format digital yang dilengkapi fitur pencarian kata, indeks tema, dan terjemahan instan, yang memudahkan proses takhrij (pencarian sumber) hadis atau tafsir.
Asisten Belajar Bahasa: Memanfaatkan aplikasi berbasis AI (seperti chatbot atau speech recognition) untuk melatih percakapan, mengoreksi grammar dalam Bahasa Arab atau Inggris, serta melatih qira’ah (pelafalan) dengan umpan balik instan.
Pembelajaran Adaptif: AI mampu menyesuaikan materi sesuai dengan tingkat pemahaman individu. Santri yang mengalami kesulitan dalam memahami Nahwu-Shorof akan mendapatkan latihan lebih intensif, sementara santri yang mahir dapat langsung beralih ke teks yang lebih kompleks.
2. Efisiensi Riset dan Administrasi Pesantren
Riset Ilmiah: Membantu santri dalam mencari referensi, merangkum literatur panjang, hingga menyusun kutipan dan bibliografi untuk penulisan karya ilmiah dengan cepat.
Pengelolaan Data: Sistem AI dapat mengelola data akademik, absensi, dan rekam prestasi belajar santri secara otomatis, mengurangi risiko kesalahan input data dan mempercepat proses administrasi.
3. Media Dakwah dan Kewirausahaan Digital
Konten Kreatif: Santri dapat menggunakan AI untuk menyusun skenario, membuat visual, atau mengedit video dakwah dan podcast keagamaan, sehingga pesan Islam dapat menjangkau generasi digital secara lebih luas dan menarik.
Kesiapan Kerja Global: Dengan menguasai alat-alat berbasis AI, santri membekali diri dengan hard skill digital yang sangat dicari di dunia kerja, menjadikan lulusan pesantren lebih berdaya saing di pasar global.

Tantangan dan Sikap Bijak Santri Terhadap AI
Meskipun manfaatnya besar, santri harus memiliki literasi digital dan pemikiran kritis dalam menggunakan AI. Berikut beberapa tantangan yang perlu dihadapi serta sikap bijak yang harus diambil:

Validitas Informasi: Santri harus senantiasa melakukan tabayyun (konfirmasi) terhadap data yang disajikan AI, terutama dalam konteks hukum fikih, tafsir, dan hadis, dengan merujuk kembali kepada guru (Kyai/Ustadz) dan kitab aslinya.

Ketergantungan Teknologi: Gunakan AI untuk akselerasi dan efisiensi, bukan sebagai pengganti proses berpikir dan ngaji secara manual. Keseimbangan antara teknologi dan tradisi harus dijaga.

Etika dan Nilai Agama: Pastikan penggunaan AI selaras dengan etika Islam, menjauhi konten atau praktik yang melanggar nilai-nilai agama dan sosial.

Santri 5.0 yang Menguasai Dunia

Perkembangan AI adalah keniscayaan. Lembaga-lembaga pendidikan Islam, termasuk pesantren modern, telah mulai mengintegrasikan AI ke dalam kurikulum mereka untuk membentuk Generasi Santri Digital. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Carilah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat,” maka memanfaatkan Kecerdasan Buatan adalah bentuk upaya mencari ilmu dengan memanfaatkan teknologi terkini. Santri yang mahir dalam AI adalah santri yang siap menjaga nilai-nilai luhur agama sekaligus menjadi pemimpin peradaban di masa depan.

Referensi
Juhairiah, S. (2025). Digital Transformation in Islamic Education: Opportunities, Challenges, and Its Impact on Islamic Values. Journal of Vocational Education and Educational Technology Innovations, 1(1), 1–6.
Al-Fathimiyah. (2025). Manfaat AI Bagi Santri. [Diakses pada 1 November 2025].
UBSI News. (2025). Pengenalan AI di Dunia Pesantren, Dosen UBSI Kenalkan Literasi Kecerdasan Buatan kepada Santri Al Mansyuriyah Tangerang.
Pondok Tremas. (2024). Gus Asna Sebut AI Peluang Baru untuk Pesantren Menuju Era Digital.
Yayasan Al Ma’soem Bandung. (2025). Masa Depan Pesantren: Bagaimana AI Bisa Membentuk Generasi Santri Digital?
Mahasiswa PAI UIN Datokarama Palu. (2025). Pemanfaatan AI Dalam Pendidikan Agama Islam: Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran.

pendaftaran Sertifikasi Halal

Comment