Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Iman sebagai Pondasi Utama dalam Kehidupan
Iman adalah keyakinan yang kokoh dalam hati, yang ditunjukkan dengan lisan dan diimplementasikan melalui perbuatan. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَهُمْ جَنّٰتُ النَّعِيْمِۙ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka surga-surga yang penuh kenikmatan.” (QS. Luqman: 8)
Kuatnya iman seseorang harus tercermin dalam amal saleh dan perilaku baik terhadap orang lain. Salah satu wujud konkret dari iman adalah solidaritas atau kepedulian terhadap sesama.
Solidaritas dalam Islam: Bentuk Nyata dari Iman
Solidaritas atau kepedulian sosial adalah salah satu aspek penting dalam ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda:
مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ، مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى
“Perumpamaan kaum mukminin dalam saling mencintai, saling mengasihi dan saling menyayangi bagaikan satu tubuh. “Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.” (HR Muslim).
Rasulullah juga memberikan gambaran tentang keseratan hubungan saling mengasihi dan menyayangi antara sesama orang beriman itu dengan kecintaan dan kasih sayang terhadap diri pribadinya sendiri. Rasulullah saw bersabda:
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – خَادِمِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ ” رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ
“Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah saw, dari Nabi saw bersabda, ‘Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.'” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini mengajarkan bahwa umat Islam harus memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap kondisi saudara-saudaranya.
Bentuk Solidaritas dalam Kehidupan Sehari-hari
Ada berbagai bentuk solidaritas yang bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya:
Allah SWT memuji orang yang menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu saudara-saudara yang membutuhkan, sebagaimana firman-Nya:
وَاَنْفِقُوْا مِنْ مَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُوْلَ رَبِّ لَوْلَآ اَخَّرْتَنِيْٓ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۚ فَاَصَّدَّقَ وَاَكُنْ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
“Dan berikanlah sebagian dari apa yang Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: ‘Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh. (QS. Al-Munafiqun: 10)
Tidak menyakiti perasaan orang lain, tidak menebar kebencian, dan selalu memberikan nasihat yang baik adalah bagian dari kepedulian terhadap sesama.
Saling Memaafkan dan Tolong-Menolong: Sebagai manusia, kita tidak luput dari kesalahan. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ …
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2)
Semoga kita semua senantiasa diberi kekuatan iman dan kemampuan untuk selalu peduli dan membantu sesama.
Materi Mutiara Pagi Bersama Penyuluh Agama Islam Ustadz Karmuji, M.Sy.
Tema: Iman dan Solidaritas Terhadap Sesama
Waktu: Senin, 30 September 2024, Pukul 05.30 – 06:00 WIB
Tempat: Radio Pradiya Suara Tuban
Komentar