Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Hj. Umi Kulsum, menyampaikan kembali poin-poin utama dari arahan yang disampaikan oleh Menteri Agama, Prof. Dr. KH. Nazarudin Umar, MA, dalam acara pembinaan di Aula Kanwil Kemenag Jatim. Acara ini juga dimulai dengan doa oleh Dr. H. Arwani, MH.I. Pada hari Kamis, 14/11/24,
Berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi sorotan dalam pembinaan ini:
Poin dari Dr. Ahmad Sruji Bakhtiar, M.Pd:
1.Menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran Menteri Agama yang memberikan arahan dan bimbingan untuk pegawai Kementerian Agama di Jawa Timur.
2. Menegaskan bahwa pelayanan di Kanwil dan Kemenag se-Jawa Timur telah bersih, berkomitmen untuk menjaga transparansi.
3. Mengingatkan agar seluruh pegawai meninggalkan praktik pungutan liar (pungli), korupsi, dan perbuatan tidak etis lainnya.
4. Seleksi petugas Haji harus dilakukan secara transparan dan jujur. Ia berkomitmen untuk melaporkan pelanggaran kepada lembaga berwenang.
5. Saat melakukan supervisi, memastikan bahwa kegiatan di lapangan bersih dari praktik pemberian gratifikasi.
Arahan dari Prof. Dr. KH. Nazarudin Umar, MA:
6. Menyampaikan bahwa Kanwil Jawa Timur adalah Kanwil pertama yang dikunjungi dalam rangka pembinaan.
7. Menyoroti peran ulama Jawa Timur, seperti KH. Wahid Hasyim, dalam mempengaruhi konsep Ketuhanan Yang Maha Esa yang menjadi dasar negara.
8. Kementerian Agama menghadapi tantangan yang mengharuskan institusi ini tetap berdiri.
9. Menegaskan bahwa Kemenag harus bersih, sejalan dengan prinsip bahwa sapu yang bersih dapat membersihkan.
10. Menyampaikan perihal peradilan agama yang kini berada di bawah Mahkamah Agung, serta tingginya angka perceraian, khususnya perceraian dalam waktu singkat dan kasus cerai gugat yang didominasi oleh pihak perempuan.
11. Mengingatkan dampak perkawinan di bawah umur, masalah ekonomi, dan perkawinan di bawah tangan sebagai faktor penyebab perceraian.
12. Ada potensi Kementerian Agama akan dipangkas atau dialihkan, mencakup peradilan agama, penelitian agama, badan haji, jaminan produk halal, dan sebagian bidang perguruan tinggi yang mungkin beralih ke Dikti.
13. Mengingatkan pentingnya idealisme dalam pengelolaan kementerian agar tidak terjadi pemangkasan kewenangan.
14. Perintah dari Presiden Prabowo untuk membersihkan citra Kementerian Agama.
15. Dua tantangan utama yang dihadapi ke depan, yaitu:
oTantangan konseptual
oTantangan aktual
16. Keberhasilan Kementerian Agama diukur dari semakin dekatnya umat dengan agama dan toleransi antar umat beragama.
17. Mengingatkan tentang pentingnya konsistensi moral, agar seseorang tidak memiliki “kepribadian ganda” dalam berperilaku.
18. Menjelaskan perbedaan antara riswah (pemberian sebelum kerja yang dilarang) dan hadiah (pemberian setelah prestasi).
19. Menyampaikan harapan agar Kanwil Jawa Timur menjadi contoh bagi Kanwil lainnya di Indonesia dan menyatakan telah memberikan pengampunan atas kesalahan masa lalu. Namun, mulai sekarang, beliau telah bekerja sama dengan BIN dan aparat hukum untuk mengawasi segala bentuk pelanggaran.
20. Menekankan bahwa orang baik dan jujur akan selalu selamat dari masalah, serta mengimbau seluruh jajaran Kemenag untuk menjalankan arahan dan menjaga integritas dalam bertugas.
Pembinaan ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi pegawai Kemenag dalam menjaga integritas dan pelayanan kepada masyarakat.