Perjalanan para wali dalam berjuang membumikan ajaran agama Islam tidak pernah ada hentinya, walaupun beliau-beliau sudah wafat. Kalian bisa datang ke makam para wali untuk mengulang sejarah kembali, seperti dengan berziarah ke makam Sunan Bonang.
Siapa Sunan Bonang?
Sunan Bonang, yang bernama asli Raden Maulana Makdum Ibrahim, adalah salah satu dari Wali Songo yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Jawa. Beliau lahir pada tahun 1465 M dan merupakan putra dari Sunan Ampel.
Metode Dakwah Sunan Bonang
Sunan Bonang menggunakan metode dakwah yang unik dan efektif, yaitu dengan menggunakan media seni dan sastra. Beliau menciptakan suluk-suluk yang berisi tentang ajaran Islam dan tasawuf. Selain itu, beliau juga menggunakan gamelan dan wayang sebagai media dakwah.
Peninggalan Sunan Bonang
Sunan Bonang meninggalkan banyak peninggalan yang masih dapat dinikmati hingga saat ini, antara lain:
- Masjid Astana Bonang
- Makam Sunan Bonang
- Pendopo
- Benda-benda antik
- Persujudan Sunan Bonang
- Ilmu tasawuf
- Suluk-suluk, seperti Suluk Gentur, Suluk Kaderesan, Suluk Wujil, dan lain-lain
- Gamelan
- Kenduri
- Lagu Tombo Ati
- Wayang
- Kitab Tanbihul Ghofilin
- Karya puisi
- Grebeg Maulid dan Sekaten
Karomah Sunan Bonang
Sunan Bonang memiliki karomah yang luar biasa, antara lain ilmu kebatinan yang dapat membaca isi hati orang lain. Beliau juga memiliki ilmu rahasia alif lam mim yang dapat mengajarkan keseimbangan antara organ pernapasan dengan keimanan kepada Allah.
Keturunan Sunan Bonang
Sunan Bonang menikah dengan Dewi Hirah dan memiliki 3 anak, yaitu Dewi Ruhild, Jayeng Rono, dan Jayeng Katon.
Wafatnya Sunan Bonang
Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M di usia ke-60 tahun. Makam beliau terletak di Tuban, Jawa Timur, dan menjadi salah satu tempat ziarah yang populer bagi masyarakat Indonesia.
Komentar