Kutbah Jum’ah “Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan dengan Istiqamah dan Kebaikan”

SR/Jum'at, 7/11/25

  إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا  

 Ma‘asyiral Muslimin rahimakumullah,

Pertama-tama, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa Ta‘ala, dengan melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Sebagai umat Islam, kita harus selalu menumbuhkan rasa syukur yang mendalam atas segala nikmat yang telah Allah anugerahkan. Rasa syukur tersebut menjadi tanda bahwa kita adalah hamba yang ridha dan ikhlas menerima segala ketentuan serta takdir-Nya.

Apabila kita senantiasa bersyukur, insyaallah Allah akan menambah nikmat-Nya kepada kita semua. Sebaliknya, janganlah kita menjadi hamba yang kufur nikmat, yakni mengingkari karunia Allah, karena sesungguhnya Allah telah menegaskan bahwa azab-Nya amatlah pedih bagi orang-orang yang tidak mensyukuri nikmat-Nya.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an: QS Ibrahim: 7).  

  وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (QS Ibrahim: 7).  

Ma‘asyiral Muslimin rahimakumullah,

Dari ayat yang telah dibacakan, jelas bahwa Allah Subhanahu wa Ta‘ala akan menambah nikmat bagi hamba yang bersyukur, dan memberikan hukuman bagi yang mengingkari nikmat-Nya.

Jamaah yang dirahmati Allah, begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, di antaranya nikmat menghirup udara bebas dan nikmat kemerdekaan. Dengan kemerdekaan ini, kita dapat beribadah, belajar, bekerja, dan beraktivitas tanpa rasa takut sebagaimana mereka yang hidup dalam suasana perang. Sementara saudara-saudara kita di negeri yang dilanda konflik harus hidup dalam kecemasan, bersembunyi, dan kesulitan untuk menjalankan aktivitas kebaikan.

Demikian pula para pendahulu dan pahlawan bangsa kita dahulu. Mereka merasakan penderitaan, penindasan, dan kesengsaraan, namun dengan semangat juang yang tinggi mereka rela berkorban demi kemerdekaan, agar anak cucunya dapat hidup aman, beribadah dengan tenang, dan menuntut ilmu dengan leluasa.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita mensyukuri nikmat kemerdekaan ini dengan cara mengisinya melalui perbuatan baik dan bermanfaat.

Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah amanah besar yang harus dijaga agar dapat diwariskan kepada generasi berikutnya.

Ma‘asyiral Muslimin rahimakumullah,
Para pahlawan telah memberi teladan tentang arti perjuangan. Kini, tugas kita adalah melanjutkan perjuangan itu dengan mempertahankan kemerdekaan melalui ilmu, amal, dan kebaikan.

Karena kebaikan satu orang dapat memberi pengaruh bagi lingkungan sekitarnya, sebagaimana keburukan dapat membawa dampak yang luas.

Anak-anak bangsa yang hidup dalam kemerdekaan wajib menuntut ilmu baik di sekolah, pesantren, maupun lembaga pendidikan lainnya agar bangsa ini tidak terjerumus dalam kebodohan dan kemiskinan pengetahuan.

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an, kita semua diperintahkan untuk senantiasa istiqamah dalam berbuat kebaikan di jalan yang benar.

   فَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ وَمَن تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا۟ ۚ إِنَّهُۥ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ  

Artinya: Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS: Hud: 112).  

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah,

Sikap istiqamah harus senantiasa mengiringi langkah kita dalam mengisi kemerdekaan. Istiqamah berarti terus berpegang teguh pada jalan Allah dengan memperbanyak ibadah, memperbaiki akhlak, menambah ilmu, dan berjuang demi kebaikan.

Para pahlawan bangsa telah mewariskan kepada kita semangat keberanian berani membela dan mempertahankan kebenaran, serta tegar menghadapi berbagai rintangan. Dengan senjata sederhana seperti bambu runcing, mereka tetap pantang menyerah dalam memperjuangkan kemerdekaan. Sebab, menjadi pahlawan bukan semata soal menang atau kalah, tetapi tentang semangat perjuangan dan keteladanan yang menginspirasi banyak orang.

Sikap keberanian ini sejatinya telah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika beliau bersama Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq bersembunyi di Gua Tsur dari kejaran musuh, Rasulullah menenangkan sahabatnya dengan berkata:

“Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” (QS. At-Taubah: 40)

  لَا تَحْزَنْ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَ

 Artinya: Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah bersama kita (QS. At-Taubah: 40)  

Sehingga apa yang dilakukan para pejuang merupakan sikap keberanian dan pasrah dengan kehendak Allah swt.   Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah, Demikianlah khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan kita semua bisa mengambil nilai-nilai keteladanan dari perjuangan para pahlawan dalam membela tanah air dan agama di Indonesia. Semoga kita semua bisa Istikamah melakukan kebaikan, dan berani terhadap kebenaran. Masjid SR.

   بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.  

Khutbah II

  الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. اَمَّا بَعْدُ : فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالىَ وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ وَالجُنُونِ والجُذَامِ وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا, اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى والتُّقَى والعَفَافَ والغِنَى، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

pendaftaran Sertifikasi Halal

Comment