Pelajaran Berharga dari Kisah Nabi Saleh A.S. dan Kaum Tsamud

Nabi Saleh A.S., yang hidup sekitar tahun 2150–2080 SM, merupakan salah satu nabi dan rasul Allah yang diutus kepada kaum Tsamud. Beliau diangkat menjadi rasul sekitar tahun 2100 SM. Salah satu mukjizat paling terkenal yang diberikan kepadanya adalah unta betina yang muncul dari celah batu dengan izin Allah, sebagai bukti kekuasaan-Nya. Namun, meskipun menerima tanda-tanda ini, kaum Tsamud tetap ingkar dan membunuh unta tersebut. Sebagai konsekuensi dari tindakan mereka, Allah menurunkan azab yang sangat mengerikan berupa teriakan keras dari Malaikat Jibril yang menghancurkan tubuh mereka.

 Kisah Nabi Saleh A.S.

1. Kaum Tsamud dan Kehidupannya

Kaum Tsamud menetap di dataran Al-Hijr, yang terletak di antara Hijaz dan Syam. Mereka adalah keturunan kaum ‘Aad yang telah dibinasakan karena kedurhakaan terhadap Nabi Hud A.S. Kehidupan kaum Tsamud sangat makmur; tanah mereka subur, ternak berkembang biak dengan baik, dan mereka membangun rumah-rumah megah yang dipahat dari gunung. Namun, kemewahan tersebut membuat mereka lupa akan Allah dan mulai menyembah berhala-berhala yang mereka buat sendiri.

2. Nabi Saleh Berdakwah kepada Kaum Tsamud

Sebagai wujud kasih sayang-Nya, Allah memilih Nabi Saleh — seorang tokoh terpandang di kalangan Tsamud — untuk menyeru mereka agar kembali menyembah Allah Yang Maha Esa. Nabi Saleh mengingatkan mereka bahwa berhala tidak dapat memberikan manfaat atau perlindungan. Ia juga menegaskan bahwa niat dakwahnya semata-mata demi mendapatkan ridha Allah. Sayangnya, seruan ini ditolak oleh kaum Tsamud, yang bahkan menuduhnya gila dan ingin merebut kekuasaan. Hanya segelintir orang lemah yang mau beriman kepadanya.

3. Mukjizat Unta Betina

Kaum Tsamud kemudian menantang Nabi Saleh untuk menunjukkan mukjizat. Dengan izin Allah, seekor unta betina keluar dari batu besar. Nabi Saleh memperingatkan agar mereka tidak mengganggu unta itu dan memberi tahu tentang giliran minum mereka. Awalnya, mereka membiarkan unta itu hidup, tetapi sebagian merasa terganggu karena unta itu menguasai sumber air.

4. Pembunuhan Unta Nabi Saleh

Atas hasutan pemimpin mereka, dua orang bernama Mushadda’ bin Muharrij dan Qudar bin Salif, bersama tujuh orang lainnya, membunuh unta tersebut. Tindakan keji ini disambut sorak gembira oleh kaum kafir Tsamud, dan mereka menantang Nabi Saleh untuk segera mendatangkan azab yang diancamkannya. Dalam menghadapi ejekan tersebut, Nabi Saleh memberi mereka peringatan bahwa mereka hanya memiliki waktu tiga hari sebelum azab diturunkan.

5. Turunnya Azab Allah

Tanda-tanda azab mulai terlihat: wajah mereka berubah warna selama tiga hari. Hari pertama menjadi kuning, kedua merah, dan ketiga hitam. Pada hari keempat, azab Allah datang dengan sangat dahsyat. Sementara itu, para pembunuh unta berencana untuk membunuh Nabi Saleh, namun Allah menghancurkan mereka dengan batu dari langit. Sebelum azab turun, Nabi Saleh dan para pengikutnya meninggalkan Al-Hijr menuju Palestina. Kaum Tsamud pun akhirnya dibinasakan oleh halilintar dan gempa bumi yang mengerikan.

6. Kisah Nabi Saleh dalam Al-Qur’an

Kisah Nabi Saleh A.S. disebutkan dalam 72 ayat dalam 11 surah Al-Qur’an, di antaranya: Surah Al-A’raaf (7): 73–79, Surah Hud (11): 61–68, dan Surah Al-Qamar (54): 23–32.

7. Pelajaran dari Kisah Nabi Saleh A.S.

Beberapa pelajaran penting yang bisa diambil dari kisah ini antara lain:
– Kedurhakaan sekelompok orang dapat membinasakan seluruh kaum.
– Amar ma’ruf nahi munkar harus dilaksanakan untuk mencegah azab kolektif.
– Sikap acuh tak acuh terhadap kemungkaran berarti menyetujui perbuatan dosa.
– Mukjizat tidak ada artinya bagi hati dan pikiran yang tertutup oleh kesombongan.

Kisah Nabi Saleh A.S. mengajarkan kita tentang pentingnya ketaatan, kesabaran, dan dampak dari kesombongan manusia terhadap kebenaran. Allah Maha Adil — siapa pun yang menentang rasul-Nya pasti akan menemui kebinasaan, sebagaimana terjadi pada kaum Tsamud.

pendaftaran Sertifikasi Halal

Comment