Sunan Muria dalam Menyebarkan Agama Islam

Asal Usul dan Keluarga

Sunan Muria, yang memiliki nama asli Raden Umar Said (juga dikenal sebagai Raden Said atau Raden Prawoto), lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Beliau merupakan putra dari Sunan Kalijaga dan Dewi Saroh, yang merupakan putri dari Maulana Ishaq. Dengan demikian, Sunan Muria masih memiliki garis keturunan hingga ke Rasulullah SAW melalui jalur Maulana Ishaq.

Dalam catatan sejarah, istri Sunan Muria disebutkan ada dua versi:

  1. Dewi Roro Noyorono, putri dari Ki Ageng Ngerang
  2. Dewi Sujinah, putri dari Sunan Ngudung (Raden Usman Haji) dan kakak dari Sunan Kudus, sehingga Sunan Muria menjadi ipar dari Sunan Kudus.

Lokasi Dakwah dan Makam

Sunan Muria berdakwah di daerah terpencil dan sunyi, terutama di Puncak Gunung Muria, Kudus, Jawa Tengah, pada ketinggian 1.600 mdpl. Makam beliau berada di Desa Colo, Pegunungan Muria, dan menjadi salah satu situs religi yang banyak dikunjungi peziarah. Di kawasan makam terdapat masjid unik dengan arsitektur mirip mihrab (tempat imam), serta berbagai peninggalan sejarah lainnya.

Metode Dakwah Sunan Muria

Sunan Muria dikenal sebagai sosok bijaksana dan sederhana. Dalam menyebarkan Islam, beliau menggunakan pendekatan kultural dan merakyat, antara lain:

  • Berbaur dengan masyarakat kecil dan kelompok “nakal” untuk menarik simpati mereka.
  • Bercocok tanam bersama petani sebagai media dakwah.
  • Berdagang dengan prinsip Islam yang jujur dan menguntungkan semua pihak.
  • Melaut dan berdakwah kepada para nelayan.
  • Menggunakan seni budaya Jawa seperti wayang, gamelan, dan tembang Jawa (termasuk Tembang Sinom dan Kinanti) sebagai media penyampaian ajaran Islam.

Silsilah Sunan Muria hingga Rasulullah SAW

Berikut garis keturunan Sunan Muria secara singkat:

Rasulullah SAW
Abdul Muthalib
Sayid Abdul As-har
Syekh Wais
Syekh Mudzakir
Raden Mas Said (Sunan Kalijaga)
Raden Umar Said (Sunan Muria)

(Beberapa nama dalam silsilah memiliki ragam versi sesuai sumber-sumber sejarah dan hikayat Jawa-Islam.)

Peninggalan dan Karya Sunan Muria

Berbagai peninggalan Sunan Muria masih dapat ditemui di sekitar area makam:

  • Masjid dengan ornamen Tionghoa
  • Bulusan (hewan bulus keramat) dan Kayu Adem Ati
  • Umpak batu penyangga tiang masjid dari Bali
  • Gayor (bedug)
  • Tembang-tembang Jawa: Sinom, Kinanti
  • Tanaman keramat: Pakis Haji, Pari Joto, Pohon Jati Masin

Kesaktian dan Karomah

Beberapa kisah karomah Sunan Muria yang diyakini masyarakat sekitar antara lain:

  • Pelana kuda (Guyang Cekathak) yang digunakan untuk memohon hujan saat kekeringan.
  • Mampu berperang tanpa bergerak.
  • Konon bisa berubah wujud menjadi kura-kura.
  • Menyelesaikan berbagai masalah sosial dengan bijak.
  • Air gentong peninggalannya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
  • Kisah tentang “maling kopo” yang menegaskan sikap tegas beliau terhadap kezaliman.

Sunan Muria adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam di Jawa. Dakwahnya yang merakyat dan sarat budaya menjadikan beliau sebagai salah satu anggota Wali Songo yang sangat dihormati. Keberadaannya di pegunungan tak mengurangi semangatnya dalam menyebarkan ajaran Islam dengan penuh kearifan dan kedekatan pada masyarakat.

pendaftaran Sertifikasi Halal

Comment