Teladan Nabi yang Diabaikan Umat

Kisah ini mencerminkan tawaduk dan kelembutan hati Nabi Muhammad terhadap sahabatnya, serta kesabaran dan ketulusan Jabir dalam berinteraksi dengan beliau. Cerita ini bermula ketika Jabir bin Abdullah pulang dari peperangan. Dalam perjalanan tersebut, untanya terlihat sangat kelelahan dan tidak dapat berjalan dengan baik. Melihat kondisi itu, Nabi Muhammad mendekatinya dan menanyakan keadaan unta Jabir. Jabir pun menjelaskan bahwa untanya sudah terlalu lelah dan tak mampu melanjutkan perjalanan.

Nabi Muhammad, dengan penuh kasih sayang, mendoakan agar unta tersebut diberi kekuatan. Kemudian, Nabi memukulnya dengan lembut atau mencambuknya, sehingga unta tersebut kembali bertenaga dan bisa berjalan normal. Unta itu kini tidak hanya berjalan, tetapi terlihat lebih kuat dari sebelumnya.

Melihat kondisi unta yang telah sembuh, Nabi Muhammad kemudian berniat untuk membeli unta tersebut. Namun, Jabir tidak ingin menjualnya, karena ia ingin memberikannya secara cuma-cuma sebagai hadiah kepada Rasulullah. Nabi Muhammad pun meminta Jabir untuk melakukan tawar-menawar harga unta tersebut. Setelah beberapa kali bernegosiasi, akhirnya Nabi membeli unta itu dari Jabir.

Namun, Jabir mengajukan syarat, yaitu agar unta tersebut bisa digunakan Nabi untuk sampai ke kediaman Jabir. Nabi Muhammad menyetujui permintaan tersebut. Setelah unta tersebut sembuh, Nabi meminta Jabir untuk menungganginya hingga tiba di tempat tinggalnya.

Sesampainya di kediaman Jabir, beliau menyerahkan unta tersebut kembali kepada Nabi Muhammad dan melunasi harga yang telah disepakati. Namun, Nabi Muhammad justru mengembalikan unta tersebut kepada Jabir, sebagai hadiah yang diberikan dengan tulus.

Kisah ini meskipun singkat, penuh dengan makna. Kehidupan Rasulullah dan para sahabat diwarnai dengan sikap tawaduk, saling berbagi, dan mengutamakan kebaikan di dunia demi meraih keindahan hidup di akhirat.

pendaftaran Sertifikasi Halal

Comment